Sistem Informasi Desa Kedungurang

Tempe Masto

Informasi Produk UMKM
  • PIRT: ID33110008235160823
  • BPOM: _
  • Pemilik UMKM: Tohirin
  • NIB: 1508230001682
  • Alamat: Kedungurang RT 04 RW 01
  • WhatsApp Produk:
    Pesan Sekarang

Pembuatan tempe kedelai melibatkan beberapa tahapan, dimulai dari proses basah seperti mencuci, merebus, dan mengupas kulit kedelai, hingga proses kering seperti penambahan ragi, pengemasan, dan fermentasiProses ini bertujuan untuk mengaktifkan bakteri fermentasi, yang mengubah kedelai menjadi tempe yang khas. 
Berikut adalah detail proses pembuatan tempe kedelai:
  1. 1. Pencucian dan Pembersihan:
    Kedelai dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan debu. 
  2. 2. Perendaman:
    Kedelai direndam dalam air selama beberapa jam, umumnya 12-24 jam, untuk memudahkan pengupasan kulit dan mengoptimalkan proses fermentasi. 
  3. 3. Perebusan:
    Kedelai direbus hingga matang atau setengah matang, tergantung preferensi, untuk mematikan bakteri dan mengaktifkan enzim yang diperlukan. 
  4. 4. Pendinginan dan Penirisan:
    Kedelai yang sudah direbus ditiriskan dan didinginkan hingga suhu yang sesuai (sekitar 37°C) untuk penambahan ragi. 
  5. 5. Penambahan Ragi:
    Ragi tempe (Rhizopus oligosporus) ditambahkan ke kedelai yang sudah didinginkan dan bercampur rata. 
  6. 6. Pengemasan:
    Kedelai yang sudah bercampur dengan ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastik yang diberi lubang agar oksigen bisa masuk. 
  7. 7. Fermentasi (Inkubasi):
    Bungkusan kedelai diletakkan di tempat yang hangat dan lembap (sekitar 25-37°C) selama beberapa jam (36-48 jam) untuk proses fermentasi. Selama fermentasi, kapang Rhizopus sp. akan tumbuh dan menghasilkan enzim yang memecah senyawa kompleks dalam kedelai, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. 
  8. 8. Pengemasan Akhir:
    Setelah proses fermentasi selesai, tempe yang sudah jadi dikemas dengan rapi untuk disimpan atau dijual. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tempe:
  • Kualitas kedelai: Pilih kedelai yang bagus, bernas, dan padat. 
  • Lama perendaman: Lama perendaman berpengaruh terhadap kadar air dan pertumbuhan bakteri asam laktat. 
  • Suhu dan waktu fermentasi: Suhu dan waktu fermentasi yang tepat akan mendukung pertumbuhan kapang Rhizopus sp. 
  • Jenis ragi: Jenis ragi yang digunakan berpengaruh terhadap karakteristik rasa dan aroma tempe. 
  • Kelembapan: Kelembapan yang cukup penting untuk pertumbuhan kapang Rhizopus sp. 
  • Oksigen: Oksigen penting untuk proses fermentasi, sehingga bungkusan tempe perlu diberi lubang agar oksigen bisa masuk. 


Tulis Komentar